Cara cepat membaca elektrokardiogram (EKG) pada kasus henti nafas henti jantung

Sunday, November 11, 20121komentar

Bila kita menginterpretasikan suatu elektrokardiogram strip atau gambaran EKG pada monitor, maka yang harus diperhatikan:
    1. Ada atau tidaknya kompleks QRS
    2. Cepat atau lambatnya kompleks QRS
    3. Lebar atau sempitnya kompleks QRS
    4. Regular atau tidak regular (Regularitas irama)
    5. Ada atau tidaknya gelombang P
    6. Hubungan antara gelombang P dengan kompleks QRS
Sebelum berlanjut pada penjelasan poin-poin diatas, sebaiknya kita mengingat kembali gambaran EKG normal serta anatomi dan fisiologi sistem konduksi/penghantar jantung
Anatomi jantung dan gambaran EKG normal
 
1. Ada atau tidaknya kompleks QRS
Kompleks QRS merupakan komponen paling penting dalam EKG yang harus dikenali, karena kompleks QRS adalah gambaran yang menunjukan aktivitas ventrikel yang pada akhirnya menentukan seseorang memiliki sirkulasi atau tidak.
Gambaran EKG yang tidak memiliki kompleks QRS adalah VF dan ASISTOL

2. Cepat atau lambatnya kompleks QRS
Langkah berikutnya adalah menentukan kecepatan kompleks QRS. Dikatakan cepat bila kecepatan QRS kompleks >100x per menit (disebut TAKIKARDIA) dan lambat bila <60x per menit (disebut BRADIKARDIA). Cara menghitung kecepatan kompleks QRS tergantung dari modalitas EKG yang kita interpretasi.

3. Lebar atau sempitnya kompleks QRS
Bila kompleks QRS lebarnya <0,12 detik (0,12 detik = 3 kotak kecil horizontal), maka dikatakan kompleks QRS tersebut SEMPIT dan bila >0,12detik disebut kompleks QRS LEBAR.
*kompleks QRS SEMPIT berkonotasi bahwa irama jantung memiliki asal dari ATRIUM/SUPRAVENTRIKEL
*Kompleks QRS LEBAR berkonotasi bahwa irama jantung memiliki asal dari VENTRIKEL

4. Regular atau tidak regular (Regularitas irama)
Regularitas irama dilihat dengan mengukur jarak antara puncak kompleks QRS yang satu dengan puncak kompleks QRS yang lain. Jika jarak antar tiap puncak kompleks QRS tetap, maka irama tersebut berarti REGULAR.
Beberapa Irama jantung akan menghasilkan irama yang tidak teratur, misalnya FIBRILASI ATRIUM (AF), VENTRIKULAR TAKIKARDIA (VT) POLIMORFIK, dll.

5. Ada atau tidaknya gelombang P
Perhatikan ada atau tidaknya gelombang P. Gelombang P yang normal memiliki defleksi positif bila sandapan diambil di lead II. Diperhatikan juga apakah gelombang P yang ada memiliki bentuk yang sama. Gelombang P normal, <0,12detik, <0,3mV (3 Kotak Kecil Horizontal, 3 Kotak Kecil Vertikal).

6. Hubungan antara gelombang P dengan kompleks QRS
Pada Irama yang normal, setiap kompleks QRS didahului oleh gelombang P dengan PR interval tetap. PR interval normal (0,12-0,20detik atau 3-5 Kotak Kecil Horizontal).

Mengenal Irama Henti Jantung pada EKG
Irama EKG pada penderita yang mengalami henti jantung adalah:
Irama Shockable => Fibrilasi Ventrikel (FV) / Takikardi Ventrikel (VT) tanpa denyut
Irama non-Shockable=> Aktivitas listrik tanpa nadi (PEA) / Asistol

cara cepat baca EKG
Share this article :

+ komentar + 1 komentar

September 17, 2013 at 8:06 PM

promosi online murah www.klikpoinmu.com

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2012-2013. data-data kedokteran - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger